Selasa, 08 Oktober 2019

Jenis-Jenis Tanah


LAPORAN PRATIKUM ILMU KEBUMIAN DAN ASTRONOMI 

 JENIS-JENIS TANAH


Disusun Oleh :

                    Nama  Kelompok             : 1. Elza Heryensi (A1M018008 )                          
                                                                2. Hafia Ameliyah Kasim (A1M018024)
                                                                3. Sidiq Umar Dani (A1M018030)
                    Kelompok                        : VII  (Tujuh)
                    Hari, Tanggal                   : Rabu, 06  Maret 2019
                    Dosen Pengampu             : Syaiful Rochman, Mpd.



UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
2019


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam kehiduan sehari-hari kita selalu melihat tanah, baik itu dipekarangan rumah ataudilingkungan. Tanah yang kita lihat dan kita jumpai setiap hari memiliki warna dan tekstur yang berbeda. Tanah juga sangat berguna dan berberan dalam kehidupan manusia seperti pada proses bercocok tanam, membuat batu bata, menimbun pondasi bangunan, membuat asbak dari tanah liat  dan masih banyak lagi.
Tanah merupakan kumpulan butiran alami yang bias dipisahkan oleh suatu cara mekanik bila butiran tersebut diaduk dalam air atau kumpulan mineral, bahan organik dan endapan-endapan yang relative lepas, yang terletak dibatuan dasar. Tanah merupakan medium alam untuk pertumbuhan tanaman. Tanah menyediaka nunsur-unsur hara sebagaimana tanaman untuk pertumbuhan. Selanjutnya unsur hara diserap oleh akar tanaman melalui daun dan dirubah menjadi persenyawaan organic seperti karbohidrat, protein, lemak dan lain- lain yang amat berguna bagi tumbuhan. Dan tanah-tanah yang ada itu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing contohnya seperti tanah humus yang apabila ditanami tumbuhan maka tumbuhan tersebut akan hidup dan tumbuh subur.
Setiap wilayah atau daerah memiliki jenis tanah dan kandungan dalam tanah yang berbeda-beda. Tanah disetiap wilayah atau daerah juga memiliki keunggulan dan kekurangan. Tanah yang ada juga memiliki tekstur dan warna yang berbeda disetiap wilayah atau daerah. Sehingga dibuatlah klasifikasi jenis-jenis tanah. Pada kesempatan ini kami melakukan pengamatan pada 3 buah jenis tanah yang ada disekitaran Bengkulu.
1.2 Rumusan Masalah
            1. Apa yang dimaksud dengan tanah itu sendiri ?
            2. Bagaimana karakteristik tanah ?
            3. Bagaimana persebaran jenis-jenis tanah di indonesia?
1.3 Tujuan
            1.Untuk  mengetahui dan memahami pengertian tanah.
            2. Untuk mengetahui karakteristik tanah.
            3. Untuk mengetahui persebaran jenis-jenis tanah di indonesia.
1.4 Hipotesis
Klasifikasi tanah dapat kita lihat dan amati dari perbedaan warna pada tanah, tekstur pada tanah, dan aroma pada tanah.
1.5 Definisi istilah.  
1. Pemadatan yaitu suatu proses mampatnya butiran tanah akibat keluarnya udara dari pori tanah. 
2. Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusundari mineral dan bahan organik. 
3. Tanah gambut merupakan jenis tanah yang memiliki kandungan bahan organik tinggi yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang belum sepenuhnya membusuk karena kondisi lingkungan yang miskin hara dan jenuh air.
4. Tanah humus adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan daun dan batang pohon. 
5. Tanah latosol yaitu tanah yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan sedimen dan metamorf.
        


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
          Tanah merupakan suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan organik), cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan dicirikan oleh salah satu atau kedua berikut: horison-horison, atau lapisan-lapisan, yang dapat dibedakan dari bahan asalnya sebagai hasil dari suatu proses penambahan, kehilangan, pemindahan dan transformasi energi dan materi, atau berkemampuan mendukung tanaman berakar di dalam suatu lingkungan alami (Rayes, 2007).
            Tanah adalah akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagian besar planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan   relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula. Berdasar definisi tanah, dikenal lima macam faktor pembentuk tanah, yaitu : Iklim,  kehidupan, bahan induk, topografi, waktu.
            Dari  kelima  faktor  tersebut yang bebas  pengaruhnya adalah iklim. Oleh karena itu pembentukan tanah kering dinamakan dengan istilah asing weathering. Secara garis  besar  proses  pembentukan  tanah  dibagi  dalam  dua  tahap,  yaitu proses  pelapukan dan proses perkembangan tanah  (Hardjowigeno, 1992).
             Schoeder (1972) mendefinisikan tanah sebagai suatu sistem tiga fase yang mengandung air, udara dan bahan-bahan mineral dan organik serta jasad-jasad hidup, yang karena pengaruh berbagai faktor lingkungan pada permukaan bumi dan kurun waktu, membentuk berbagai hasil perubahan yang memiliki ciri-ciri morfologi yang khas, sehingga berperan sebagai tempat tumbuh bermacam-macam tanaman.
            Darmawijaya (1990) mendefinisikan tanah sebagai akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagain besar permukaan palnet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula.
A. Tekstur dan Struktur Tanah
            Tekstur tanah berkaitan dengan kemampuan tanah untuk menahan air dan juga reaksi kimia tanah. Tanah-tanah yang bertekstur pasir mempunyai luas permukaan yang kecil sehingga sulit untuk menahan air maupun unsur hara. Tanah-tanah yang bertekstur lempung mempunyai luas permukaan yang besar sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi. Tanah bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia daripada tanah yang bertekstur kasar. Tanah-tanah yang bertekstur halus mempunyai kemampun menyimpan air dan hara makanan bagi tanaman. Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan lempung terikat satu sama lain oleh suatu perekat seperti bahan organik, oksida-oksida besi dan lain-lain. Gumpalan-gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran dan kemantapan yang berbeda-beda.  Tanah yang dikatakan tidak berstruktur bila butir-butir tanah tidak melekat satu sama lain (disebut lepas, misalnya tanah pasir) atau yang saling melekat menjadi satu satuan yang padu (kompak) dan disebut massive atau pejal ( Hardjowigeno, 1987).
B. Karakteristik Tanah
            Tubuh tanah (solum) tidak lain adalah batuan yang melapuk dan mengalami proses pembentukan lanjutan. Usia tanah yang ditemukan saat ini tidak ada yang lebih tua daripada periode Tersier dan kebanyakan terbentuk dari masa Pleistosen.
Tanah organik berwarna hitam dan merupakan pembentuk utama lahan gambut dan kelak dapat menjadi batu bara. Tanah organik cenderung memiliki keasaman tinggi karena mengandung beberapa asam organik (substansi humik) hasil dekomposisi berbagai bahan organik. Kelompok tanah ini biasanya miskin mineral, pasokan mineral berasal dari aliran air atau hasil dekomposisi jaringan makhluk hidup. Tanah organik dapat ditanami karena memiliki sifat fisik gembur (sarang) sehingga mampu menyimpan cukup air namun karena memiliki keasaman tinggi sebagian besar tanaman pangan akan memberikan hasil terbatas dan di bawah capaian optimum. Sedangkan tanah non-organik didominasi oleh mineral. Mineral yang mendominasi ini membentuk partikel pembentuk tanah. Tekstur tanah demikian ditentukan oleh komposisi tiga partikel pembentuk tanah: pasir, lanau (debu), dan lempung (Suripin, 2001).
            Salah satu jenis tanah yaitu tanah rawa, tanah rawa merupakan jenis tanah dimana terdapat genangan air atau memiliki kadar air yang tinggi yang terjadi secara ilmiah dan akibat drainase yang terhambat. Tanah jenis ini juga dapat memiliki campuran fragment organik yang berasal dari vegetasi serta fosil-fosil yang telah berubah secara kimiawi, serta bersifat organik. Tanah jenis ini biasanya memiliki warna coklat sampai kehitaman, serta memiliki kandungan kadar air yang tinggi serta kompresibilitas yang tinggi. Lapisan tanah ini dapat dijumpai pada daerah hutan tropis serta daerah dataran rendah yang memiliki faktor genangan air yang tinggi dan lembab, serta udara panas yang minimum (Manoppo, 2017:359).
              

BAB 111
METEDOLOGI PENELITIAN
                                     
3.1 Alat dan Bahan                                                                                                                                                                                                                                       
No
Nama
Jumlah
             Gambar
1
Gelas air mineral bekas
    1
2
Sendok
    1
3
Tanah humus
    1
4
Tanah latosol
    1
5
Tanah gambut
    1
 
                                                  
 
3.2  Langkah percobaan
1. Dipilih lokasi untuk pengambilan tanah.
2. Diambil secukupnya tanah
3. Diamatijenistanah yang diambil.
4. Dicatat dan diklasifikasikan jenisnya.
5. Dilakukan percobaan diatas kepada 3 jenis tanah yang berbeda.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
 
4.1 Data Hasil Pengamatan
No
Nama tanah
Foto pengamatan
Keterangan
1.
Tanah humus

Berwarna gelap, terdapat didaerah tropis, Memiliki daya serap yang tinggi, tanah hasil pelapukan pepohonan, dan termasuk tanah yang subur.

2.
Tanah latosol


Berwarna merah hingga kuning, biaanya disebut tanah merah dan mengandung zat besi
3.
Tanah gambut

Berwarna coklat kehitaman, tekstur tanah lunak, lembek, basah dan apabila ditekan dengan kerasakan keluar kandungan air yang tedapat di dalamnya, memiliki kandungan asam yang tinggi, dan Banyak terdapat pada kondisi basah seperti rawa-rawa


4.2 Pembahasan
Pada pengamatan kali kami melakukan pengamatan tentang tanah, pengamatan yang kami lakukan yaitu dengan cara mencari tiga jenis tanah yang berbeda, yang ada disekitaran Bengkulu. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis-jenis tanah apa saja ada diprovinsi Bengkulu dan juga untuk mengetahui jenis-jenis tanah yang ada dibumi, selain itu pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui manfaat dari tiap-tiap jenis tanah yang ada, kemudian untuk mengetahui kandungan-kandungan yang terdapat pada tanah.
Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Dalam membedakan jenis tanah dapat dilakukan dengan cara melihat warna dari tanah, tekstur dari tanah dan bisa dengan bau dari tanah itu sendiri. Dalam pengamatan ini kami mengambil sempel tiga jenis tanah, tanah yang kami gunakan yaitu tanah humus, tanah latosol, dan tanah gambut.
Pada pengamatan yang pertama kami mengamati tanah humus, tanah ini kami ambil dari perkebunan salah satu teman kami yang didaerah cahaya negeri (seluma). Tanah humus adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan dedaunan dan batang pohon. Tanah inis angat cocok digunakan untuk  menanam sayuran satu tanaman lainnya karena mengandung banyak unsur hara didalamnya yang mampu memberikan nutrisi yang sesuai bagi tanaman itu sendiri. Tanah ini juga memliki manfaat lain seperti, mampu mengikat zat – zat yang bersifat toksik, membantu meningkatkan kandungan air tanah, mencegah tanah tergerus, meningkatkan aerasi tanah serta dapat digunakan sebagai pupuk alami.
Ciri-ciri Tanah Humus, antara lain  yaitu memiliki warna gelap pada lapisan tanah, memiliki daya serap yang tinggi, unsur yang terbentuk dari bagian tumbuhan yang membusuk, tanah yang sangat subur, terletak pada lapisan tanah bagian atas,dapat meningkatkan unsur hara, dan memiliki aroma yang kurang sedap.
Pengamatan yang kedua, kami melakukan pengamatan terhadap tanah latosol. Sampel tanah latosol ini kami dapatkan didaerah Universitas Bengkulu. Tanah latosol merupakan salah satu tanah yang tidaak sulit untuk ditemukan. Tanah jenis ini dapat ditemukan hampir diseluruh wilayah di indonesia.  Tanah latosol atau tana hinsepticol merupakan tanah yang mempunyai lapisan solum. Lapisan solum yang dimiliki oleh tanah latosol ini cenderung tebal dan bahkan sangat tebal. Lapisan solum tanah ini antara 130 cm hingga 5 meter dan bahkan lebih.
       Untuk menggenali tanah latosol ini dapat dilakukan dengan cara melihat ciri-ciri atau karakteristik dari tanah latosol ini. tanah latosol berbeda dengan jenis tanah yang lainnya. Setiap jenis tanah mempunyai ciri- cirinya masing- masing. Adapun ciri dari tanah latosol yaitu : tanah latosol Memiliki solum tanah yang agak tebal hingga tebal, yakni mulai sekitar 130 cm hingga lebih dari 5 meter, tanahnya berwarna merah, coklat, hingga kekuning- kuningan, tekstur tanah pada umumnya adalah liat, struktur tanah pada umumnya adalah remah dengan konsistensi gembur, tanah latosol memiliki pH 4,5 hingga 6,5, yakni dari asam hingga agak asam, memiliki bahan organik sekitar 3% hingga 9%, namun pada umumnya hanya 5saja%, mengandung unsur hara yang sedang hingga tinggi. unsur hara yang terkandung di dalam tanah bisa dilihat dari warnanya. Semakin merah warna tanah maka unsur hara yang terkandung adalah semakin sedikit, mempunyai infiltrasi agak cepat hingga agak lambat, daya tanah air cukup baik, lumayan tahan terhadap erosi tanah.




BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Tanah merupakan salah satu media tumbuh tanaman,baik tanaman semusim maupun tanaman tahunan untuk kemaslahatan manusia dan makhluk hidup lainnya.   
2. A. sifat fisik.
B. Sifat kimiawi.
C. Sifat biologisnya
4.2 Saran
       Sebaiknya pratikan sebelum melakukan Penelitian alangkah baiknya pratikan belajar dulu tentang tanah dan apa aja yang akan dilakukan, dan harus lebih teliti lagi dalam penelitian.
                   

DAFTAR PUSTAKA

Hardjowigeno, Sarwono.1987.Ilmu Tanah.Jakarta:Mediyatama Sarana Perkasa
Hardjowigeno, Sarwono.1992. Ilmu Tanah Edisi Ketiga. Jakarta: Mediyatama          Sarana             Perkasa
Rayes, M.L.2007.Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan.Yogyakarta:Andi       Yogyakarta
Suripin.2001.Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air.Yogyakarta:Andi      Yogyakarta
Manoppo, Charity Joseph, dkk.2017.Analisis Perkuatan Tanah dengan Metode      Sand Compaction Pile Pada Tanah Rawa (Studi Kasus: Jalan Tol Manado Bitung Sulut).http://ejournal.unsrat.ac.id (diakses agustus 2017)

Vidio Pembelajaran Jenis-Jenis Tanah ( Diyon Yulis )

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar