Selasa, 08 Oktober 2019

Penataan Alat dan Bahan Laboratorium IPA


Gambar Penataan Alat dan Bahan Laboratorium ( fdedenaldila.blogspot.com )

PAPER PRAKTIKUM PENGELOLAAN DAN TEKNIK LABORATORIUM IPA 

PENATAAN ALAT DAN BAHAN PADA LABORATORIUM IPA

Disusun Oleh :

                                                Nama                           : Elza Heryensi
                                                Npm                             : A1M018008                                            
                                                Hari, Tanggal               : Kamis, 5 September 2019
                                                Dosen Pengampu         : Mellyta Uliyandari,M.Pd.Si


UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
2019

A. Pengertian Laboratorium

Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat dilakukannya percobaan atau penelitian. Ruang dimaksud dapat berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap atau alam terbuka misalnya kebun botani. Pada pembelajaran sains termasuk biologi di dalamnya keberadaan laboratorium menjadi sangat penting. Pada konteks proses belajar mengajar sains di sekolah-sekolah seringkali istilah laboratorium diartikan dalam pengertian sempit yaitu suatu ruangan yang didalamnya terdapat sejumlah alat-alat dan bahan praktikum.(Riandi, 2016).
Laboratorium IPA merupakan tempat siswa dan guru belajar menemukan dan memecahkan masalah IPA. Di Lab, siswa dan guru melakukan penyelidikan dengan pengamatan-pengamatan objek-objek alam (gejala-gejala alam) atau percobaan-percobaan. Bentuk Laboratorium bisa berupa ruang tertutup (dirancang) maupun ruang terbuka (Lingkungan sekitar dan bentang alam).

B. Penataan Alat dan Bahan Laboratorium IPA
               Penataan (ordering) alat dimaksudkan adalah proses pengaturan alat di laboratorium agar tertata dengan baik. Dalam menata alat tersebut berkaitan erat dengan keteraturan   dalam penyimpanan (storing)   maupun kemudahan dalam pemeliharaan (maintenance). Keteraturan penyimpanan dan pemeliharaan alat itu, tentu memerlukan cara tertentu agar petugas lab (teknisi dan juru lab)  dengan mudah dan cepat dalam pengambilan alat untuk keperluan kerja lab, juga ada kemudahan dalam memelihara kualitas dan kuantitasnya. Dengan demikian penataan alat laboratorium bertujuan agar alat-alat tersebut tersusun secara teratur, indah dipandang (estetis), mudah dan aman dalam pengambilan dalam arti tidak terhalangi atau mengganggu peralatan lain,  terpelihara identitas dan presisi alat, serta terkontrol jumlahnya dari kehilangan. Beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan di dalam penataan alat terutama cara penyimpanannya, diantaranya adalah :  
      1. Fungsi alat, apakah  sebagai alat ukur ataukah hanya sebagai penyimpan bahan kimia saja
2. Kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian 
3. Keperangkatan 
4. Nilai/ harga alat
5. Kuantitas alat termasuk kelangkaannya
6. Sifat alat termasuk kepekaan terhadap lingkungan 
7. Bahan dasar penyusun alat
8. Bentuk dan ukuran alat
9. Bobot / berat alat

Penataan terkait erat dengan pengelompokkan, penempatan, penyimpanan, kemudahan pemeliharaan dan penggunaannya. Alat-alat Laboratorium IPA dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, seperti : Alat kegiatan (pengamatan & pengukuran), seperti mikroskop, osiloskop, perangkat alat optik, kamera, anemometer, kalorimeter, timbangan, dsb. Alat-alat dasar digunakan untuk melengkapi alat/ perangkat alat percobaan, seperti gelas kimia, tabung reaksi, pipa kapiler, erlenmeyer, pelubang gabus, selang plastik, dst. Alat peraga seperti Kit IPA, termasuk di dalamnya Model-torso, insektarium dan alat-alat lain yang serupa, digunakan untuk meragakan suatu struktur suatu obyek IPA. Charta, foto, atau Bagan, digunakan untuk menjelaskan suatu hal. Perkakas dan alat penunjang seperti obeng, alat bor, tang, catut, gunting, soldier, alat pemadam kebakaran, Jas Lab, Masker, kulkas, dst yang digunakan untuk memperbaiki macam-macam peralatan lab (Subamia, dkk, 2016: 455).

Pengelompokan juga dapat didasarkan atas sifat peralatan. Menurut dasar ini, penataan alat-alat laboratorium dapat dipisahkan menjadi beberapa kelompok, seperti (1) alat elektronik dan magnet, (2) alat optik, (3) kalor, (4) model, gambar atau bagan.

Di laboratorium terdapat berbagai macam fasilitas umum laboratorium maupun peralatan. Beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan di dalam penataan alat terutama cara penyimpanannya, diantaranya adalah :

1.    Klasifikasi alat-alat laboratorium
Penataan dan penyimpanan alat-alat laboratorium sangat perlu memperhatikan karakteristik dan spesifikasinya, baik untuk alasan keamanan alat, kemudahan pencarian dan pemeriksaan, perawatan dan pemeliharaan, ataupun sekedar kerapihan penyimpanan. Oleh karena itu alat-alat laboratorium perlu dikelompokkan atau diklasifikasikan berdasarkan kritria yang sesuai dengan tujuan pengelompokkannya. Kriteria klasifikasi alat-alat laboratrorium antara lain adalah bahan utama pembuatan, massa, bentuk dan volume, pabrik pembuat, usia pakai, konserp fisika, fungsi atau kegunaan.
a. Bahan pembuatan
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan bahan utama pembuatannya, misalnya kayu, plastik, kaca, logam, dan sebagainya.
 b. Massa
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan bobot dan massanya apakah alat-alat itu ringan atau berat.
 c. Bentuk dan volume
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan bentuk dan ukuran volumenya, misalnya besar, kecil, bola, kubus, balok, silinder dan sebagainya.
d.  Pabrik pembuat
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan produser atau pabrik yeng membuatnya. Pengelompokkan ini tentu dengan menyebutkan nama PT pabrik pembuat dan negaranya.
e. Letak dan cara penyimpanannya
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan Letak dan cara penyimpanan atau cara pemasangannya. Berdasarkan kriteria ini alat dikelompokkan atas alat-alat permanen dan alat-alat tidak permanen. Alat-alat permanen adalah alat-alat yang terpasang tetap di bagian tertentu dalam laboratorium, dan alat-alat tidak permanen adalah alat-alat yang dapat disimpan atau dipindahkan sesuai dengan kebutuhan penggunaannya.
f. Usia pakai
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan usia pakainya. Usia pakai adalah waktu yang menyatakan berapa lama atau berapa kali alat itu dapat digunakan dan berfungsi dengan baik dan benar sesuai dengan spesifikasinya pembuatannya.
g. Konsep fisika
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan konsep atau materi fisika yang berkaitan dengannya, misalnya alat-alat mekanika, alat-alat listrik-magnet, alat-alat optik dan sebagainya.
h.   Fungsi/kegunaan
Berdasarkan kriteria ini alat-alat laboratorium di kelompokkan berdasarkan fungsinya ketika digunakan apakah sebagai alat ukur yang dapat digunakan pada lebih dari satu percobaan, sebagai satu set percobaan, sebagai alat peraga, sebagai alat perbaikan, atau yang lainnya. Pada prakteknya sering terjadi bahwa pengelompokkan alat-alat didasarkan kepada lebih dari satu kriteria. Berikut ini adalah alat-alat fisika dikelompokkan atas bahan habis, alat permanen, alat tidak permanen dan alat perbaikan.

2.    Alat-alat permanent

Alat-alat permanen adalah alat-alat laboratorium yang disimpan dan sekaligus dipasang (siap digunakan) di tempat tertentu, tidak harus atau bahkan tidak boleh dipindah-pindahkan tempatnya. Beberapa contoh alat yang dapat dipandang sebagai alat permanen misalnya adalah:
a. Barometer untuk mengukur tekanan udara di laboratorium
b. Termometer suhu ruangan untuk mengukuir suhu udara di laboratorium.
c. Higrometer untuk mengukur kelembaban udara dalam ruangan laboratorium.
d. Bandul fisis.
e. Pesawat Ethwood.
f. Foto, diagram, gambar, poster, contoh grafik.
g. Pembakar bunsen dan instalasi gasnya.

Pemasangan alat-alat permanen hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini :
a. Pemilihan tempat yang stategis untuk pengamatan atau bahkan melakukan percobaan.
b. Ketepatan posisi pemasangan di tempat yang sudah ditentukan.
c. Tempat pemasangan dan alat yang dipasang ditempat itu harus terhindar dari faktor-faktor yang dapat mengganggu atau merusak alat seperti panas matahari, kelembaban, banyak getaran dan sebagainya.
d. Setiap alat permanen dapat diberi kartu alat yang menjelaskan nama dan atribut-atribut lain alat tersebut seperti jumlah, spesifikasi, asesoris dan tempat penyimpanannya.(Herowati, 2016)

3.    Bahan habis

Bahan habis di laboratorium IPA dapat terdiri dari bahan material dan alat-alat yang umur pakainya pendek atau bahkan sekali pakai habis, rusak atau tidak dapat dipakai lagi. Bahan habis yang benar-benar berupa bahan material misalnya adalah timah patri, pita kertas ticker timer, kertas karbon, benang, tali, paku keling, spirtus, alkohol, minyak tanah, bensin, pelumas dan sebagainya, sedangkan bahan habis yang berupa alat yang usia pakainya pendek misalnya adalah berbagai komponen elektronika .
a. Hal-hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan bahan habis antara lain adalah sebagai berikut :
1.  Pemilihan alat-alat yang harus dimasukkan ke dalam kelompok bahan habis.
2. Pemberian label nama dan atribut yang jelas bagi setiap bahan habis, agar tidak tertukar penyimpanan dan pemakaiannya.
3.  Cantumkan catatan, peringatan dan perhatian cara menggunakan yang tepat dan aman.

b.  Penyimpanan yang sesuai dengan karakteristik alat misalnya :
1.  Tempat penyimpanan yang tepat apakah dari kayu, plastik, kaca dan sebagainya.
2.  Ditutup dengan rapat.
3.  Tidak ditutup rapat atau bahkan terbuka
4. Suhu dan kelembaban tempat tempat penyimpanan yang sesuai, apakah bahan harus disimpan di tempat yang kering, di tempat yang sejuk, jangan di tempat yang lembab, atau harus dalam lemari es atau frezer, di tempat yang terang atau gelap dan sebagainya.
5. Bila bahan habis termasuk bahan yang mudah terbakar, maka harus disimpan jauh dari sumber api atau sumber panas, atau bahkan membelinya jangan terlalu banyak, cukup sekali pakai habis saja.
6.  Perhatikan batas waktu pemakaian dan kadaluarsanya.
7. Pengadaan yang sesuai dengan kebutuhan, jangan sampai berlebihan sehingga sisa menjadi lewat bataas waktu pemakaian atau kadaluarsa.
8. Termasuk ke dalam bahan habis adalah bahan-bahan (padat, cair, gas) pembersih seperti sabun dan pembersih lantai, cairan khusus pembersih lensa, lap, tissue dan sebagainya.


DAFTAR PUSTAKA
Herowati.2016.Petunjuk Praktikum Pengelolaan Laboratorum revisi kelima. Sumenep: FKIP Press.
Subamia, Dewa Putu, dkk.2014.Analisis Kebutuhan Tata Kelola Tata Laksana Laboratorium IPA SMP di Kabupaten Buleleng.Jurnal Pendidikan Indonesia Vol.3 No.2 (diakses Oktober 2014).

 Riandi.2016.Pengelolaan Laboratorium.Jurnal Pendidikan Biologi (diakse 29 November 2016).



Vidio Teknik Pengelolaan Laboratorium IPA ( Guru Basa Jawa )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar