Gambar gedung pusat peragaan IPTEK / Science Center ( fondelondeljakarta.com) |
LAPORAN PRATIKUM ILMU KEBUMIAN DAN ASTRONOMI
SECIENCE CENTER
Disusun
Oleh :
Nama Kelompok : 1. Elza Heryensi
(A1M018008 )
2.
Hafia Ameliyah Kasim (A1M018024)
3.
Sidiq Umar Dani (A1M018030)
Kelompok : VII (Tujuh)
Hari, Tanggal : Minggu, 28 April 2019
Dosen Pengampu :
Syaiful Rochman, Mpd.
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi setiap tahunnya makin berkembang pesat, dapat dilihat
dari adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada segala kehidupan manusia.
Saat ini manusia dituntut untuk senantiasa harus mengikuti perubahan yang
terjadi dalam kehidupannya. Pada dasarnya kemajuan akan teknologi ini dapat
dijadikan sebagai tolak ukur dari berkembangnya suatu bangsa, namun kenyataanya
yang terjadi di negara Indonesia, kemajuan Iptekyang ada tidak didukung oleh
kemajuan masyarakatnya mengenai pengetahuan tentang teknologi yang berkembang
saat ini, sehingga menjadikan negara kita kalah bersaing dengan negara lain.
Faktor yang menyebabkan persoalan ini terjadi salah satunya adalah tidak
tersedianya fasilitas pendukung yang memadai bagi masyarakat kita khususnya
kaum pelajar untuk lebih tahu, mengenal, mempelajari, ataupun menciptakan
sebuah penemuan yang berhubungan dengan kemajuan teknologi.
Museum
yang berada di daerah Jakarta Timur ini menyajikan fasilitas dan peralatan yang
lengkap bagi para pengunjungnya. Menurut laporan dan artikel sejarah yang dapat
diakses dalam situs resmi Museum IPTEK ini, ide awal dari berdirinya museum ini
berasal dari Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia, yang pada saat itu
adalah Prof. Dr. B. J. Habibie. Selain itu, salah satu tokoh terkemuka
Indonesia juga memiliki keinginan untuk mencerdaskan masyarakat Indonesia
dengan cara melalui pengenalan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu
caranya adalah dengan dibangunnya Museum atau PP-IPTEK ini yang memiliki lokasi,
letak, alamat, dan wilayahnya berada di terminal B Skylift – TMII.
Adapun tujuan dari kunjungan atau
pengamatan terhadap pusat peragaan IPTEK ini adalah untuk mengetahui sejarah
singkat science center dan mengetahui apa saja yang ada didalam science center
tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah singkat Science center ?
2. Apa saja alat-alat peraga yang ada didalam Science center ?
1. Bagaimana sejarah singkat Science center ?
2. Apa saja alat-alat peraga yang ada didalam Science center ?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui sejarah singkat Science center.
2. Untuk Mengetahui apa saja alat-alat peraga yang ada didalam Science center.
1. Untuk Mengetahui sejarah singkat Science center.
2. Untuk Mengetahui apa saja alat-alat peraga yang ada didalam Science center.
1.4 Hipotesis
Gagasan pendirian science centre di
Indonesia diprakasai oleh Menteri Riset dan Teknologi pada waktu itu, Prof. Dr.
B.J. Habibie, pada tahun 1984. Pada saat ini alat-alat peraga di peragaan Iptek
berjumlah 250 buah. Dari 250 buah alat peraga itu hampir seluruhnya merupakan
alat peraga interaktif yang dapat disentuh dan dimainkan, alat peraga ini
terbagi dalam 13 (tiga belas) wahana yaitu : wahana ilmu dasar, wahana
transportasi darat, wahana transportasi laut, wahana transportasi udara, wahana
antariksa, wahana fluida, wahana optika, wahana Galileo dan lainnya.
1.5 Definisi
Istilah
1. Antariksa adalah sebuah ruangan
yang tidak terbatas atau alam yang berada diluar dan tidak tercakup didalamnya
bumi.
2. Galileo adalah sebuah wahana
antariksa yang berawak yang dikirim NASA untuk mempelajari Yupiter dan
bulan-bulannya.
3. Optika adalah cabang ilmu fisika
yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya dan intraksi cahaya dengan materi.
4. Robotika adalah satu cabang teknologi
yang berhubungan dengan ayen, konstruksi, operasi, disposisi, struktural,
pembuatan, dan aplikasi dari robot.
5. Sangkar Faraday atau Tameng Faraday adalah sebuah
ruangan tertutup yang terbuat dari bahan-bahan penghantar listrik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengetahuan merupakan pengalaman yang bermakna dalam
setiap diri manusia yang tumbuh sejak dilahirkan. Oleh karena itu manusia yang
normal sudah pasti memiliki pengetahuan. Pengetahuan mempunyai sifat yang acak.
Dalam kehidupan yang semakin berkembang dan penuh tantangan, nilai
fungsionalnya tidak mencapai optimal untuk menghadapi tantangan dan pemecahan
masalah yang rumit. Agar nilai fungsionalnya menjadi optimal maka pengetahuan
yang acak tersebut harus ditingkatkan menjadi ilmu. Pengetahuan yang sifatnya
acak dan terbuka, melalui proses yang panjang diorganisasikan dan disusun
menjadi bidang-bidang ilmu, selanjutnya limu itu dikelompokkan menjadi ilmu
eksak (ilmu pengetahuan alam) dan non eksak (ilmu pengetahuan social). Prinsip
yang membedakan antara ilmu dan pengetahuan adalah ilmu memiliki ciri-ciri
sebagai berikut: 1. disusun secara sistematik 2. ada obyek kajiannya 3. ada
ruang lingkupnya kajiannya 4. menggunakan suatu metode tertentu Dalam
pengetahuan ciri-ciri tersebut tidak ada. Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan
fakta-fakta dan aturan-aturan yang ada hubungannya antara satu dengan lainnya.
Ilmu pengetahuan sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan ilmu
pengetahuan manusia dapat mengembangkan daya kemampuan yang dimiliki.
Pengetahuan apalagi limu (ilmu pengetahuan) sangat bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan pengetahuan pemanfaatan benda, alat-alat, senjata, dan juga
hewan, menjadi mudah dan terarah untuk mencapai hasil. Apalagi jika pengetahuan
tersebut telah tersusun dan ditingkatkan menjadi ilmu atau ilmu pengetahuan,
maka penerapan pemanfaatan benda, alat, dan senjata tersebut akan menjadi lebih
baik lagi. Penerapan pengetahuan dan ilmu pengetahuan dalam kehidupan
sehari-hari untuk menghasilkan sesuatu, membuahkan kemampuanyang disebut
teknologi.
Perkembangan ilmu pengetahuan selalu diikuti oleh
perkembangan teknologi. Teknologi adalah suatu studi sistematik akan
teknik-teknik untuk membuat dan mengerjakan berbagai benda, sedang ilmu adalah
usaha sistematik untuk memahami dan menfsirkan dunia. (Robert Angus
Buchaman.2006:136).
menurut
Tarsis Tarmuji (1991:128-130), ada 3 macam teknologi yang harus dibina dan
dikembangkan, antara lain: 1. Teknologi Maju, yaitu teknologi yang berkaitan
dengan berbagai bidang yang vital untuk masa depan bangsa Indonesia antara lain
produksi ekstratif (khususnya bidang metalorgi dan teknologi mineral) dan
penelitian serta pengembangan bidang energi, (khususnya tenaga nuklir). 2.
Teknologi Adaptif, yaitu perkembangan teknologi dan hasil penemuan yang
bersumber pada penelitian dan pengembangan di negara-negara maju yang masih
harus diolah. Artinya disesuaikan dan diserasikan dengan
pertimbangan-pertimbangan dan pengembangan di bidang teknologi adaptif harus
memperhatikan penyerapan tenaga kerja dan penggunaan bahan dalam negeri. Harus
diperhatikan bahwa teknologi adaptif dalam proses produksi tidak boleh
mengorbankan jumlah maupun kualitas produksi. Pembinaan dan pengarahan
teknologi adaptif ini seyogyanya ditujuakan pada masalah sandang, pangan, dan
pemukiman. 3. Teknologi Protektif, yaitu
teknologi yang ditujukan pada pemeliharaan, perlindungan, dan pengamanan
ekosistem. Asas-asas teknologi protektif berkisar pada aspek konservasi,
restorasi, dan generasi segenap sumber daya alam dan manusia yang ada dalam
masyarakat kita.
Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan suatu program, untuk alat bantu,
manipulasi dan menyampaikan informasi. TIK adalah payung besar terminologi yang
mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi.
Jika ditinjau dari asal sebuah kata teknologi. Kata teknologi berasal dari
bahasa Yunani, technologia atau techne yang mempunyai arti keahlian dan logia
yang berarti pengetahuan. Dalam pengertian yang sempit, teknologi merupakan
sesuatu yang mengacu pada objek benda yang dipergunakan untuk kemudahan
aktivitas manusia, seperti mesin, perkakas atau perangkat keras. Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi
dan Teknologi Komunikasi.
1. Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang
berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan
pengelolaan informasi
2. Teknologi
Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Teknologi Informasi dan Komunikasi suatu padanan yang
tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang
terkait dengan memproses, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan
informasi antar media. Menurut Susanto, TIK adalah sebuah media atau alat bantu
yang digunakan untuk transfer data baik itu untuk memperoleh suatu
data/informasi maupun memberikan informasi kepada orang lain serta dapat
digunakan untuk alat berkomunikasi baik satu arah ataupun dua arah. Sedangkan
menurut Anatta Sannai, TIK adalah sebuah media atau alat bantu dalam memperoleh
pengetahuan antara seseorang kepada orang lain
Hakikat sains atau Nature of Science (NOS) merupakan
pengetahuan tentang epistemologi (metode) dari sains, proses terjadinya sains,
atau nilai dan keyakinan yang melekat untuk mengembangkan sains (Khalick
dkk,1998: 418). Nature of science direpresentasikan dengan 10 karakter. Dua
karakter melekat pada substansi sains dan delapan karakter melekat pada
epistemologi pengembangan sains. Pemahaman tentang NOS dipandang sangat perlu
untuk standar kelulusan dari pendidikan sains sebelum memasuki perkuliahan
sehingga memiliki literasi sains (Khalick dkk, 2008: 835). Bahkan Mullis dan
Jenkins (dalam Meichtry, 1993: 432) menyatakan bahwa pemahaman NOS yang baik
dapat memberikan kemampuan intelektual yang dibutuhkan oleh seseorang untuk
mengembangkan sains dan teknologi.
Asal kata ilmu adalah dari bahasa Arab, ‘alama. Arti dari
kata ini adalah pengetahuan. Dalam bahasa Indo-nesia, ilmu sering disamakan
dengan sains yang berasal dari bahasa Inggris “science”. Kata “science” itu
sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “scio”, “scire” yang artinya
pengetahuan. “Science”dari bahasa Latin “scientia”, yang berarti “pengetahuan”
adalah aktivitas yang sistematis yang membangun dan mengatur penge-tahuan
dalam bentuk penjelasan dan prediksi tentang alam
semesta. Berdasarkan Oxford Dictionary, ilmu didefinisikan sebagai aktivitas
intelektual dan praktis yang meliputi studi sistematis tentang struktur dan
perilaku dari dunia fisik dan alam melalui pengamatan dan percobaan”. Dalam
kamus bahasa Indonesia ilmu didefinisikan sebagai pengetahuan tentang suatu
bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat
digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan. Pengertian
ilmu pengetahuan adalah sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang
diterjemahkan kedalam bahasa yang bisa dimengerti oleh manusia sebagai usaha
untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu. dalam kata lain dapat kita
ketahui definisi arti ilmu yaitu sesuatu yang didapat dari kegiatan membaca dan
memahami benda-benda maupun peristiwa, diwaktu kecil kita belajar membaca huruf
abjad, lalu berlanjut menelaah kata-kata
dan seiring bertambahnya usia secara sadar atau tidak sadar sebenarnya
kita terus belajar membaca, hanya saja yang dibaca sudah berkembang bukan hanya
dalam bentuk bahasa tulis namun membaca alam semesta seisinya sebagai usaha
dalam menemukan kebenaran. Dengan ilmu maka hidup menjadi mudah, karena ilmu
juga merupakan alat untuk menjalani kehidupan.
BAB III
METEDOLOGI
PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
No
|
Nama
|
Gambar
|
1.
|
Kamera HP
|
|
2.
|
Pena
|
|
3.
|
Buku Tulis
|
1.
Diamati dan diperhatikan dengan baik dari berbagi peragan alat-alat yang ada
didalam science center tersebut.
2.
Dicatat semua hal yang dianggap penting.
3.3 Foto Pengamatan
BAB IV
PEMBAHASAN
Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( Science
Center ) atau disingkat PP-IPTEK adalah sarana pembelajaran luar sekolah untuk
menumbuh kembangkan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi secara mudah,
menghibur, berkesan dan kreatif.
A.
Sejarah Singkat Science Center ( Pusat Peragaan IPTEK)
Gagasan pendirian science centre di Indonesia diprakasai
oleh Menteri Riset dan Teknologi pada waktu itu, Prof. Dr. B.J. Habibie, pada
tahun 1984. Dibentuk Panitia Kerja dengan SK Menteri Riset dan Teknologi
No.15/M/Kp/IX/1984 untuk melakukan studi banding, pengkajian konsepsi dasar
pembangunan, tema peragaan, system pengelolaan, serta bentuk arsitekturnya.
Pada tahun 1987 Supporting Committee dibentuk untuk mensosialisasikan science
centre kepada masyarakat luas melalui penyelenggaraan pameran fisika dan
matematika di Gedung Pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang dibuka
oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Fuad Hasan.
Usaha sosialisasi dilanjutkan pada tahun 1988-1990 dengan
peragaan 20 alat peraga interaktif bidang IPA di Anjungan Istana Anak-Anak
TMII, sebagai hasil kerjasama dengan Fakultas Pendidikan Matematika & IPA,
IKIP Jakarta. Tujuan usaha ini untuk pengenalan dan studi penjajakan animo
masyarakat. Kesan yang diperoleh dari pengunjung sangat positif dan para remaja
dapat mengenal iptek secara lebih mudah dan nyata. Peragaan tersebut digunakan
juga sebagai media pengajaran bidang iptek oleh beberapa mahasiswa IKIP Jakarta
yang bertindak sebagai pemandu.
Konsep awal perencanaan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (PP-IPTEK) kemudian dibantu oleh US Agency for International
Development dan Asia Foundation. Sesuai dengan konsep awal tersebut, Master
Plan PP-IPTEK dikembangkan oleh Tim Kementerian Ristek, PT Tripanoto Sri
Konsultan, Tim dari Musee de La Villete dan Sopha Development dari Perancis.
Pada tanggal 20 April 1991, PP-IPTEK diresmikan oleh Presiden Soeharto di gedung sementara Terminal B Skylift-TMII, berlantai 2 seluas 1.000 m2. Sejumlah alat peraga telah dibuat sendiri oleh tenaga ahli dari Puslitbang KIM-LIPI, LUK BPPT, BATAN, juga sumbangan dari industri strategis dan IBM.
PP-IPTEK akhirnya menempati gedung permanen pada tanggal 10 November 1995, berlokasi di poros utama kompleks TMII menghadap Plaza Perdamaian Monumen KTT Non-Blok. Dengan filosofi konsep sebagai api semangat iptek yang merupakan titik awal pengembangan masa depan, konsep desain bangunan futuristic, menjelajah tanpa batas, Konsultan Perencana PT. Tripanoto Sri telah merancang bangunan seluas 24.000 m2 di atas area seluas 42.300 m2. Sejak saat itu telah tersedia sarana pembelajaran iptek yang memberi kesempatan kepada pengunjung untuk melihat dan mempelajari rahasia dan gejala alam yang diperagakan, mempelajari dengan menggunakan indera pendengar, pencium, dan peraba melalui manipulasi, operasi dan eksperimen. Melalui peragaan dan program, pengunjung diberi kesempatan untuk menjajagi fenomena dan khasanah iptek secara mandiri, keluarga dan kelompok, agar memberi inspirasi dan meningkatkan daya kretivitas dan inovasi.
Pada tanggal 20 April 1991, PP-IPTEK diresmikan oleh Presiden Soeharto di gedung sementara Terminal B Skylift-TMII, berlantai 2 seluas 1.000 m2. Sejumlah alat peraga telah dibuat sendiri oleh tenaga ahli dari Puslitbang KIM-LIPI, LUK BPPT, BATAN, juga sumbangan dari industri strategis dan IBM.
PP-IPTEK akhirnya menempati gedung permanen pada tanggal 10 November 1995, berlokasi di poros utama kompleks TMII menghadap Plaza Perdamaian Monumen KTT Non-Blok. Dengan filosofi konsep sebagai api semangat iptek yang merupakan titik awal pengembangan masa depan, konsep desain bangunan futuristic, menjelajah tanpa batas, Konsultan Perencana PT. Tripanoto Sri telah merancang bangunan seluas 24.000 m2 di atas area seluas 42.300 m2. Sejak saat itu telah tersedia sarana pembelajaran iptek yang memberi kesempatan kepada pengunjung untuk melihat dan mempelajari rahasia dan gejala alam yang diperagakan, mempelajari dengan menggunakan indera pendengar, pencium, dan peraba melalui manipulasi, operasi dan eksperimen. Melalui peragaan dan program, pengunjung diberi kesempatan untuk menjajagi fenomena dan khasanah iptek secara mandiri, keluarga dan kelompok, agar memberi inspirasi dan meningkatkan daya kretivitas dan inovasi.
B. Alat Peragaan Iptek
Seluruh
benda koleksi di peragaan Iptek meupakan alat-alat peraga interaktif yang
sebagian besar bersifat dapat disentuh dan dimainkan. Berbeda dengan moseum
yang hampir seluruh benda koleksinya merupakan barang-barang yang memiliki
nilai historis atau replikanya dan hanya sebagai objek penglihatan saja. Dengan
ini pengunjung dapat merasakan manfaat dan mendapatkan pengetahuan dari sebuah
alat peraga.
Alat peraga
Iptek yang interaktif ini ada yang berbentuk artifak seperti diaroma dan ada
yang berbentuk alat peraga sentuh dan dimainkan. Alat interaktif yang dapat
disentuh dan dimainkan ini adalah alat peraga yang mekanisme opeasinya
memerlukan interaksi fisik antara pengunjung dengan alat peraga. Pada saat ini
alat-alat peraga di peragaan Iptek berjumlah 250 buah.
Dari 250 buah alat peraga itu hampir seluruhnya merupakan alat peraga interaktif yang dapat disentuh dan dimainkan, alat peraga ini terbagi dalam 13 (tiga belas) wahana yaitu: Wahana ilmu dasar, Wahana transportasi darat, Wahana transportasi laut, Wahana transportasi udara, Wahana antariksa, Wahana fluida, Wahana optika, Wahana Galileo, Wahana mekanika, Wahana matematika, Wahana lingkungan dan energi, Wahana telekomunikasi, dan Arena cilik.
Dari 250 buah alat peraga itu hampir seluruhnya merupakan alat peraga interaktif yang dapat disentuh dan dimainkan, alat peraga ini terbagi dalam 13 (tiga belas) wahana yaitu: Wahana ilmu dasar, Wahana transportasi darat, Wahana transportasi laut, Wahana transportasi udara, Wahana antariksa, Wahana fluida, Wahana optika, Wahana Galileo, Wahana mekanika, Wahana matematika, Wahana lingkungan dan energi, Wahana telekomunikasi, dan Arena cilik.
Seluruh alat
peraga ini akan terus dikembangkan baik dari jenis peragaannya maupun
jumlahnya. Keseluruhan alat tersebut tersebar di tiga lantai galeri dan
bangunan pusat peragaan IPTEK. Salah satunya yaitu peragaan simulasi gempa,
sangkar faraday, alat mekanisme pernafasan, robotika, sepeda diatas kabel dan
lain sebagainya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah
kami lakukan di pusat peragaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) atau yang
biasa dikenal dengan science centre dapat disimpulkan bahwa :
1. Gagasan pendirian science centre di Indonesia diprakasai oleh Menteri Riset dan Teknologi pada waktu itu, Prof. Dr. B.J. Habibie, pada tahun 1984. Pada tanggal 20 April 1991, PP-IPTEK diresmikan oleh Presiden Soeharto di gedung sementara Terminal B Skylift-TMII, berlantai 2 seluas 1.000 m2. Sejumlah alat peraga telah dibuat sendiri oleh tenaga ahli dari Puslitbang KIM-LIPI, LUK BPPT, BATAN, juga sumbangan dari industri strategis dan IBM. PP-IPTEK akhirnya menempati gedung permanen pada tanggal 10 November 1995, berlokasi di poros utama kompleks TMII menghadap Plaza Perdamaian Monumen KTT Non-Blok.
2. Pada saat ini alat-alat peraga di peragaan Iptek berjumlah 250 buah.
Dari 250 buah alat peraga itu hampir seluruhnya merupakan alat peraga interaktif yang dapat disentuh dan dimainkan, alat peraga ini terbagi dalam 13 (tiga belas) wahana yaitu: Wahana ilmu dasar, Wahana transportasi darat, Wahana transportasi laut, Wahana transportasi udara, Wahana antariksa, Wahana fluida, Wahana optika, Wahana Galileo, Wahana mekanika, Wahana matematika, Wahana lingkungan dan energy, Wahana telekomunikasi, dan Arena cilik.
1. Gagasan pendirian science centre di Indonesia diprakasai oleh Menteri Riset dan Teknologi pada waktu itu, Prof. Dr. B.J. Habibie, pada tahun 1984. Pada tanggal 20 April 1991, PP-IPTEK diresmikan oleh Presiden Soeharto di gedung sementara Terminal B Skylift-TMII, berlantai 2 seluas 1.000 m2. Sejumlah alat peraga telah dibuat sendiri oleh tenaga ahli dari Puslitbang KIM-LIPI, LUK BPPT, BATAN, juga sumbangan dari industri strategis dan IBM. PP-IPTEK akhirnya menempati gedung permanen pada tanggal 10 November 1995, berlokasi di poros utama kompleks TMII menghadap Plaza Perdamaian Monumen KTT Non-Blok.
2. Pada saat ini alat-alat peraga di peragaan Iptek berjumlah 250 buah.
Dari 250 buah alat peraga itu hampir seluruhnya merupakan alat peraga interaktif yang dapat disentuh dan dimainkan, alat peraga ini terbagi dalam 13 (tiga belas) wahana yaitu: Wahana ilmu dasar, Wahana transportasi darat, Wahana transportasi laut, Wahana transportasi udara, Wahana antariksa, Wahana fluida, Wahana optika, Wahana Galileo, Wahana mekanika, Wahana matematika, Wahana lingkungan dan energy, Wahana telekomunikasi, dan Arena cilik.
5.2 Saran
Sebaiknya pada saat melakukan
pengamatan terhadap berbagai jenis alat peraga dipusat peragaan IPTEK (Science
centre) pngunjung (mahasiswa prodi pendidikan IPA Universitas Bengkulu) harus
mengamati dengan baik dan melakukan percobaan sesuai dengan prosedur yang telah
ditentukan agar tidak menyebabkan kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Darimi Ismail. 2017.
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM EFEKTIF
Dafrita Ivan Eldes.
2012. ILMU DAN HAKEKAT ILMU PENGETAHUAN
DALAM NILAI AGAMA
Ratnawati Eris, dkk.
2012. PEMAHAMAN HAKIKAT SAINS (NOS)
MAHASISWA TAHUN KETIGA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Robert Angus Buchanan.
2006. Sejarah teknologi. Yogyakarta ; Pall Mall
TarsisTarmudji. Aspek
Dasar KehidupanSosial. Yogyakarta ;Libert
Tidak ada komentar:
Posting Komentar