Selasa, 08 Oktober 2019

Kingdom Animalia




Gambar Kingdom Animalia

MAKALAH KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

                                                      “ KINGDOM ANIMALIA”      


Disusun Oleh :

Nama Kelompok         : 1. Elza Heryensi (A1M018008)
  2. Herlina Apriska ( A1M018042 )
  3. Mega Juwita Purba (A1M018048)
  4. Lantabura (A1M018054)
Hari, Tanggal              : Kamis, 19 September 2019
Dosen Pengampu        : Rendi Zulni Eka Putri, M.pd    



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2019


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di sekitar kita, banyak sekali ditemukan bermacam-macam jenis hewan. Ada yang bersifat bersel satu dan ada yang bersifat multiseluler. Serangga, reptilia, burung, dan mamalia hanyalah merupakan sebagian kelompok hewan yang sangat berlainan yang menghuni bumi. Hewan (Animalia) adalah bentuk kehidupan paling beragam di muka bumi. Sampai saat ini telah diidentifikasi sebanyak 2 juta spesies hewan. Ukuran hewan berkisar antara 0,05mm hingga 30m. Tempat hidup hewan beragam, mulai dari gurun, padang es, hingga di bawah lautan terdalam. Pernahkah kamu berpikir hewan apa sajakah yang menghuni bumi kita ini? Berapa macam jenisnya? Bagaimana membedakan jenis yang satu dengan jenis yang lain? Berbagai makhluk hidup telah diciptakan oleh Dzat Yang Maha Pencipta dengan ciri-ciri khusus yang menjadi kekhasannya masing-masing. Dengan perbedaan ciriciri tersebut kita dapat membedakan jenis hewan yang satu dengan yang lainnya.
Hewan merupakan organisme multiselular dan eukariot heterotrof. Hewan mendapatkan energinya dengan memakan organisme lain dan mencernanya. Melalui proses pencernaan, hewan menguraikan bahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana. Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, yaitu sel sperma membuahi sel telur. Beberapa jenis hewan berkembang biak secara aseksual, yaitu dengan bertunas, contohnya pada Hydra. Ciri lainnya, hewan mampu bergerak aktif karena antara sistem saraf dan jaringan ototnya telah berkembang baik. Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, hewan dikelompokkan menjadi invertebrata dan Vertebrata. Semua hewan tidak bertulang belakang dikelompokkan ke dalam invertebrata. Adapun hewan bertulang belakang dikelompokkan ke dalam Vertebrata. Perlu diketahui, pengelompokan tersebut sekarang sudah tidak digunakan dalam sistem klasifikasi makhluk hidup yang terbaru.
Berbeda dengan tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri, hewan tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat membuat makanan sendiri. Untuk hidup, hewan tergantung pada makhluk hidup yang lain. Meskipun tidak dapat membuat makanan sendiri, hewan dapat mempertahankan hidup karena hewan mampu bergerak dan berpindah tempat untuk mendapatkan makanan. tersedia bahan makanan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian kingdom animalia ?
2. Bagaimanakah ciri-ciri kingdom animalia?
3. Bagaimanakah struktur kingdom animalia?
4. Apa sajakah klasifikasi kingdom animalia?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa pengertian kingdom animalia.
2. Mengetahui ciri-ciri kingdom animalia.
3. Mengetahui struktur kingdom animalia.
4. Mengetahui apa saja klasifikasi kingdom animalia.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kingdom Animalia

            Kingdom Animalia atau biasa disebut hewan organisme eukariotik (organisme dengan sel kompleks) yang multiseluler. Berbeda dengan tumbuhan, hewan tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Oleh karena itu, hewan harus mencari makanannya sendiri untuk mendapatkan energi kemudian makanan tersebut dicerna di dalam tubuhnya. Proses ini membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai zat sisa.

            Kingdom animalia adalah salah satu kingdom yang memiliki anggota yang paling banyak dan bervariasi. Secara garis besar kingdom animalia dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu golongan vertebrata (hewan bertulang belakang) dan golongan invertebrata (hewan tak bertulang belakang).

B. Ciri-Ciri Kingdom Animalia

            Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri kingdom animalia, antara lain sebagai berikut :
  1. Eukariot multiseluler, artinya tubuhnya tersusun atas banyak sel yang memiliki membran (selaput) inti.
  2. Tidak memiliki dinding sel, tetapi membran sel tersusun dari protein structural.
  3. Heterotrofik, artinya memerlukan bahan organik yang berasal dari makhluk hidup maupun tak hidup untuk kebutuhan nutrisinya.
  4. Memiliki sel atau jaringan yang dapat menghantarkan rangsang dan pergerakan yang berupa saraf atau sistem saraf.
  5. Umumnya cara reproduksi secara seksual, meskipun ada beberapa yang melakukan reproduksi secara aseksual misalnya pada Porifera, Coelenterata.
  6. Bentuk Dewasanya selalu diploid (2n).
C. Struktur Kingdom Animalia
            Berikut ini terdapat beberapa struktur kingdom animalia, antara lain sebagai berikut :
1. Simetri tubuh
            Berdasarkan simetri tubuhnya, hewan dapat dibedakan menjadi hewan yang memiliki simetri, antara lain :
a. Simetri Bilateral, adalah hewan yang bagian tubuhnya tersusun bersebelahan dengan bagian lainnya. Jika diambil garis memotong dari depan ke belakang, maka akan terlihat bagian tubuh tubuh yang sama antara kiri dan kanan. Hewan yang bersimetri bilateral selain memiliki sisi puncak (oral) dan sisi dasar (aboral), juga memiliki sisi atas (dorsal) dan sisi bawah (ventral), sisi kepala (anterior) dan sisi ekor (posterior), serta sisi samping (lateral).
b. Simetri Radial, adalah hewan yang memiliki lapisan tubuh melingkar (bulat). Hewan dengan simetri radial hanya memiliki dua bagian, yaitu bagian puncak (oral) dan bagian dasar (aboral). Hewan yang bersimetri radial disebut sebagai radiata, hewan yang termasuk dalam kelompok ini antara lain porifera, cnidaria, dan echinodermata.
2. Lapisan Tubuh
            Dalam perkembangannya menjadi individu dewasa, hewan akan membentuk lapisan tubuh. Berdasarkan jumlah lapisan tubuhnya, hawan dikelompokkan menjadi :
a. Hewan Diploblastik, adalah hewan yang memiliki dua lapis sel tubuh. Lapisan terluar disebut dengan ektoderma, sedangkan lapisan dalam disebut dengan endoderma. Contoh dari hewan diploblastik adalah cnidaria.
b. Hewan Triploblastik, adalah hewan yang memiliki tiga lapis sel tubuh. Lapisan terluar disebut eksoderma, lapisan tengah disebut mesoderma, dan lapisan dalam disebut endoderma. Ektoderma akan berkembang menjadi epidermis dan sistem saraf, mesoderma akan berkembang menjadi kelenjar pencernaan dan usus, sedangkan endoderma akan berkembang menjadi jaringan otot.
3. Rongga Tubuh (selom)
Hewan triploblastik masih dapat diklasifikasikan lagi berdasarkan rongga tubuh (selom) yang dimilikinya. Rongga tubuh pada hewan sendiri dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
a. Aselomata, adalah hewan bertubuh padat yang tidak memiliki rongga antara usus dengan tubuh terluar. Hewan yang termasuk aselomata adalah cacing pipih (Platyhelmintes).
b. Pseudoselomata, adalah hewan yang memiliki rongga dalam saluran tubuh (pseudoselom). Rongga tersebut berisi cairan yang memisahkan alat pencernaan dan dinding tubuh terluar. Rongga tersebut tidak dibatasi jaringan yang berasal dari mesoderma. Hewan yang termasuk pseudoselomata adalah Rotifera dan Nematoda.
c. Selomata, adalah hewan berongga tubuh yang berisi cairan dan mempunyai batas yang berasal dari jaringan mesoderma. Lapisan dalam dan luar dari jaringan hewan ini mengelilingi rongga dan menghubungkan dorsal dengan ventral membentuk mesenteron. Mesenteron berfungsi sebagai penggantung organ dalam. Selomata sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu protoselomata dan deutroselomata. Contoh hewan yang termasuk protoselomata antara lain Mollusca, Annelida, dan Arthropoda. Sedangkan hewan yang termasuk dalam deutroselomata antara lain Echinodermata dan Chordata.

D. Klasifikasi Kingdom Animalia

Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur, kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupun hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan.

Secara garis besar kingdom animalia dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu golongan invertebrata (hewan tak bertulang belakang) dan golongan vertebrata (hewan bertulang belakang).

1. Invertebrata
Kelompok Invertebrata terbagi atas beberapa filum yaitu Porifera, Coelenterata, Plathyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda dan Echinodermata.
a. Phylum Porifera (Hewan berpori/spons)
            Porifera ( berasal dari bahasa latin, porus = pori, fer = membawa) adalah hewan multiseluler yang paling sederhana. Porifera sering disebut sebagai hewan spons, karena kebanyakan dari spesiesnya mempunyai kerangka dari serabut spongin sehingga membentuk bagian tubuh seperti spons.
Ciri-ciri Porifera antara lain :
1. Hewan multiseluler dengan tubuh berpori, jaringan yang belum terbentuk, memiliki rangka serta saluran air.
2. Bersifat heterotrof dengan memperoleh makanan di air yang masuk ke dalam tubuh melalui pori.
3. Hidup di laut, melekat pada batu atau benda lainnya.
4. Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas, gemmule (tunas internal) dan regenerasi. Reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet.
5. Porifera digolongkan menjadi tiga kelas berdasarkan penyusun rangka, yaitu Calcaera, Hexactinellida, dan Demospongiae.
·         Calcarea
       Mempunyai kerangka yang tersusun dari kalsium karbonat, memiliki koanosit besar. Hidup di air laut yang dangkal. Contohnya : Leucosolenia, Grantia, Scypha.
·         Hexactinellida
      Mempunyai kerangka yang tersusun dari silica atau zat kersik, mempunyai system saluran air yang sederhana. Hidup di air laut yang dalam. Contohnya : Euplectella, Pheronema.
·         Demospongiae
     Mempunyai kerangka yang tersusun dari silikat bersama-sama spongin,atau hanya spongin saja.Sistem saluran air umumnya rumit. Contohnya : Euspongia, Spongilla.

b. Phylum Coelenterata (Hewan berongga)

Coenlenterata adalah hewan laut dan bereproduksi dengan pembentukan tunas oleh polip (gamet oleh medusa atau polip).
Ciri-ciri Coenlenterata antara lain :
1. Hewan multiseluler diploblastik yang tubuhnya telah terbentuk jaringan, berbentuk polip atau medusa dengan tentakel berpenyengat, memiliki rongga pencernaan, system saraf sederhana dan tidak memiliki system ekskresi.
2. Bersifat heterotrof dan menggunakan tentakel untuk menangkap mangsa.
3. Habitat terdapat di laut
4. Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas oleh polip dan reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet oleh medusa atau polip.
5. Berdasarkan bentuk dominan dalam siklus hidup dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa dan Anthozoa.
·         Hydrozoa
      Siklus hidup memiliki fase polip dan medusa, salah satu contoh organismenya adalah Hydra viridis yang hidup di air tawar, bentuk tubuhnya selalu polip dan bertunas. Contoh lainnya adalah Obelia geniculata yang hidup di air laut, bentuk tubuhnya polip & medusa, Obelia memiliki Polip Hydrant yang berfungsi sebagai pemangsa dan Polip Gonagium sebagai alat reproduksi, selain itu Obelia juga bertunas.
·         Scyphozoa
       Scypozoa mempunyai ciri-ciri tubuh medusa berukuran besar, berbentuk seperti paying atau lonceng, dan memiliki tentakel yang mengandung sel penyengat. Reproduksinya mengalami metagenesis, Contohnya : Aurelia aurita.
·         Anthozoa
       Anthozoa memilki tubuh yang mirip bunga, hanya bersifat polip dan tubunhya mengandung kerangka dan zat kapur yang keras dan dapat membentuk terumbu karang atau atol. Anthozoa terbagi menjadi dua yaitu : pertama, Hexacoralia Contohnya Fungia patella, Acrophora, Oculina, Meandrina, Astrea pallid. Kedua, Octacoralia Contohnya : Euplexaura anthipathes, Corralium rubrum, Tubifora musica.

c. Phylum Platyhelminthes ( Cacing pipih)

Platyhelminthes (Yunani, Platy = pipih; Helminthes = cacing) atau cacing pipih adalah kelompok hewan yang lebih sempurna dibanding Porifera maupun Coelenterata.

Ciri- ciri Platyhelminthes antara lain :

1. Hewan triploblastik aselomata dengan tubuh simetri bilateral berbentuk pipih, memiliki system saraf, system pencernaan dengan satu lubang, tidak memiliki system sirkulasi, respirasi dan ekskresi.
2. Hidup bebas di laut, air tawar, tempat lembab atau parasit pada hewan serta manusia.
3. Bersifat hemafrodit, reproduksi seksual secara sendiri atau silang, reproduksi aseksual dengan fragmentasi yang diikuti regenerasi.
4. Klasifikasi dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda dan Cestoda.
  • Turbelaria (cacing getar)
      Contoh : Planaria (Dugesia tigrina)
  • Trematoda (cacing hati)
      Contoh : Fasciola hepatica, Clonorchis sinensis, Schistosoma japonicum, Fasciolapsis busci, Paragonimus westermani
  • Cestoda (cacing pita)
Contoh : Taenia saginata, Taenia solium, Diphylobotrium latum

d. Phylum Nemathelminthes ( Cacing Benang)
            Nemathelminthes (Yunani, nema = benang, helminthes = cacing). Disebut juga sebagai cacing gilig karena tubuhnya berbentuk bulat panjang atau seperti benang.
Ciri-ciri Nemathelminthes antara lain :
1. Hewan triploblastik pseudoselomata, tubuh simetri bilateral berbentuk bulat panjang dilapisi kutikula dengan system pencernaan lengkap, system sirkulasi oleh cairan pseudoselom, tidak memiliki system respirasi dan ekskresi.
2. Hidup bebas atau parasit
3. Hidup di tanah basah, dasar perairan tawar atau laut bebas, bersifat parasitik pada manusia, hewan dan tumbuhan.
4. Reproduksi secara seksual
            Beberapa contoh spesies Nemathelminthes, yaitu Ascaris lumbricoides (cacing perut), Ancylostoma duodenale (cacing tambang),  Oxyuris vermicularis (cacing kremi), Wuchereria bancrofti (cacing rambut), Trichinella spiralis (cacing Trichinella).

e. Annelida (Cacing Gelang)

            Annelida (dalam bahasa latin, annulus = cincin) atau cacing gelang adalah kelompok cacing dengan tubuh bersegmen.

Ciri-ciri annelida antara lain :

1. Hewan triploblastik selomata, tubuh simetri bilateral bersegmen, memiliki otot, system pencernaan lengkap, system sirkulasi, system saraf tangga tali yaitu sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring dan tali saraf yang menembus segmen tubuh serta memiliki system ekskresi. Tidak memiliki system respirasi, bersifat hemafrodit atau gonokoris (alat kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda).
2. Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan tempat yang lembab atau parasit pada vertebrata.
3. Reproduksi secara seksual atau aseksual.
4. Dibedakan atas 3 kelas yaitu, Polychaeta, Oligochaeta dan Hirudinea.
·         Polychaeta
      Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan annelida berambut banyak. Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium) dengan mata, antena, dan sensor palpus. Contoh Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah. Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa sanguinea, Eunice viridis (cacing palolo), dan Lysidice oele (cacing wawo).
·         Oligochaeta
      Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang merupakan annelida berambut sedikit. Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen. Contoh Oligochaeta yang paling terkenal adalah cacing tanah. Jenis cacing tanah antara lain adalah cacing tanah Amerika (Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima), cacing merah (Tubifex), dan cacing tanah raksasa Australia (Digaster longmani).
·         Hirudinea
     Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit. Hewan ini tidak memiliki arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya. Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia. Hirudinea parasit hidup denga mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput. Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah).

f. Mollusca ( Hewan Lunak )

            Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak.

Ciri-ciri Mollusca antara lain :

1. Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, bertubuh lunak, hidup bebas di laut, air tawar maupun darat.
2. Tubuh terdiri dari kaki, massa visceral dan mantel. Bercangkang, system pencernaan yang lengkap, system sirkulasi terbuka dan tertutup. System saraf terdiri atas ganglion dan serabut saraf. Respirasi dengan insang atau rongga mantel. Ekskresi dengan nefridia, bereproduksi seksual secara internal atau eksternal dan bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda) atau monoseus (alat kelamin jantan dan betina pada satu individu).
3, .Dibedakan menjadi 3 kelas yaitu, Gastropoda, Pelecypoda dan Cephalopoda.
·         Gastropoda
      Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster = perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya. Misalnya, siput air (Lymnaea sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatia fulica). Gastropoda darat terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau. Gastropoda akuatik bernapas dengan insang, sedangkan Gastropoda darat bernapas menggunakan rongga mantel.
·         Pelecypoda
     Pelecypoda diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara (Pinctada margaritifera dan Pinctada mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.), dan kerang hijau (Mytilus viridis). Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti kapak. Kaki Pelecypoda dapat dijulurkan dan digunakan untuk melekat atau menggali pasir dan lumpur. Pelecypoda ada yang hidup menetap dan membenamkan diri di dasar perairan. Pelecypoda mampu melekat pada bebatuan, cangkang hewan lain, atau perahu karena mensekresikan zat perekat.
·         Cephalopoda
      Cephalopoda (dalam bahasa latin, chepalo = kepala, podos = kaki) merupakan Mollusca yang memiliki kaki di kepala. Anggota Cephalopoda misalnya sotong (Sepia officinalis), cumi-cumi (loligo sp.), dan gurita (Octopus sp.) Hidup Cephalopoda seluruhnya di laut dengan merayap atau berenang di dasar laut.

g. Arthropoda ( hewan kaki beruas)

            Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.

Ciri-ciri Arthropoda antara lain :

1. Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, memiliki kaki dan tubuh beruas, hidup di berbagai habitat secara bebas, parasit, komensal atau simbiotik.

2. Tubuh terdiri dari kaput (kepala), toraks (dada) dan abdomen (perut). Eksoskeleton (rangka luar), jumlah anggota tubuh beragam, system indra berkembang baik, system saraf tangga tali (sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring, dan tali saraf yang menembus segmen tubuh), system pencernaan lengkap, ekskresi melalui tubula malphigi (suatu saluran sebagai system ekskresi pada arthropoda) atau dibantu dengan kelenjar ekskresi tertentu.

3. Respirasi menggunakan insang, trakea atau paru-paru yang berbuku. System sirkulasi terbuka. Bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda) dan reproduksi seksual secara internal dan mengalami ekdisis (peristiwa terlepasnya kutikula) sebagian bermetamorfosis.

4. Arthropoda diklasifikasikan menjadi 20 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki. Diantaranya delapan yang paling umum, yaitu :

·         Arachnoidea

      Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba saja. Kalajengking adalah salah satu contoh kelas Arachnoidea yang jumlahnya sekitar 32 spesies. Arachnoidea dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu Scorpionida, Arachnida, dan Acarina.

·         Myriapoda

      Myriapoda (dalam bahasa yunani, myria = banyak, podos = kaki) merupakan hewan berkaki banyak. Myriapoda hidup di darat pada tempat lembap, misalnya di bawah daun, batu, atau tumpukan kayu. Bagian tubuh Myriapoda sulit dibedakan antara toraks dan abdomen.Tubuhnya memanjang seperti cacing. Myriapoda dibedakan menjadi dua ordo, yaitu Chilopoda dan Diplopoda.

·         Chilopoda

      Kelompok hewan ini dikenal sebagai kelabang. Tubuhnya memanjang dan agak pipih. Pada kepalanya terdapat antena dan mulut dengan sepasang mandibula dan dua pasang maksila. Pada tiap segmen tubuhnya terdapat kaki dan sepasang spirakel. Pasangan pertama kaki termodifikasi menjadi alt beracun. Alat penyengat digunakan unutk menyengat musuh atau pengganggunya. Sengatannya menimbulkan bengkak dan rasa sakit. Contoh hewan ini adalah kelabang (scutigera sp.).

·         Diplopoda

      Hewan pada ordo ini dikenal dengan kaki seribu, meskipun jumlah kakinya bukan berjumlah seribu. Ada yang menyebutkan nama lain seperti keluwing. Tubuhnya bulat panjang. Mulutnya terdiri dari dua pasang maksila dan bibir bawah. Pada tiap segmen tubuhnya terdapat dua pasang kaki dan dua pasang spirakel. Diplopoda tidak memiliki cakar beracun karenanya hewan ini bersifat hebivora atau pemakan sisa organisme.

·         Crustacea

      Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta = kulit) memiliki kulit yang keras. Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini. Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat. Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca.

·         Entomostraca

      Entomostraca adalah crustacea yang berukuran mikroskopik, hidup sebagai zooplankton atau bentos di perairan, dan juga ada yang sebagai parasit. Contoh hewan ini adalah Daphnia, Cypris virens, dan Cyclops sp.

·         Malacostraca
      Malacostraca adalah crustacea yang berukuran lebih besar dari pada entomostraca. Hewan yang termasuk kelompok ini adalah Udang, lobster, dan kepiting.
·         Insecta
      Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga).Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah.Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah.

h. Echinodermata (Hewan berkulit duri)

            Echinodermata (dalam bahasa yunani, echino = landak, derma = kulit) adalah kelompok hewan triopoblastik selomata yang memilki ciri khas adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit.

Ciri-ciri Echinodermata antara lain :

1. Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, permukaan tubuh berduri, hidup bebas di dasar laut.

2. Duri tumpul atau runcing, memiliki system ambulakral, system saraf berupa cincin pusat saraf yang bercabang, system pencernaan yang lengkap dan tidak memiliki system ekskresi.

3. Respirasi menggunakan insang, system sirkulasi dengan cairan rongga tubuh. Bersifat dioseus dan reproduksi seksual secara eksternal dan dapat beregenerasi.

4. Dibedakan menjadi 5 kelas yaitu, Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea dan Crinoidea.

·         Asteroidea

      Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies. Asteroidea juga sering disebut bintang laut. Contohnya Acanthaster sp., Linckia sp., dan Pentaceros sp.

·         Ophiuroidea

      Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan fleksibel. Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular (Ophiothrix).

·         Echinoidea

      Echinoidea berbentuk bola atau pipih, tanpa lengan.Echinoidea yang berbentuk bola misalnya bulu babi (diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia punctulata).

·         Holothuroidea

      Holothuroidea dikenal dengan nama timun laut atau teripang. Contoh hewan ini adalah Cucumaria sp., Holothuria sp., dan Bohadschia argus.

·         Crinoidea

      Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan.Crinoidea terdiri dari kelompok yang tubuhnya bertangkai dan tidak bertangkai. Kelompok yang bertangkai dikenal sebagai lili laut, sedangkan yang tidak bertangkai dikenal sebagai bintang laut berbulu. Contoh lili laut adalah Metacrinus rotundus dan untuk bintang laut berbulu adalah Oxycomanthus benneffit dan Ptilometra australis.

 

2. Vertebrata
Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki vertebrae (tulang belakang) memanjang pada bagian dorsal (punggung) kepala hingga ekor. Vertebrata terbagi atas beberapa kelas, diantaranya yaitu:
a. Pisces
            Pieces atau ikan memliki tulang punggung belakang. Pisces dapat bernapas di dalam air berkat insang yang ada pada tubuhnya. Pisces adalah hewan poikiloterm (hewan berdarah dingin) yang dapat menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu air tempat hidupnya. Bagian luar tubuhnya dilindungi oleh eksoskeleton berupa sisik. Ikan bernafas menggunakan insang. Ikan Kelas dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu ikan tanpa rahang, ikan bertulang rawan, dan ikan bertulang.
·         Ikan Tak Berahang
     Tanpa rahang ikan yaitu belut laut memiliki mulut bulat dilapisi dengan gigi tajam untuk menghisap darah dan merobek tubuh mangsanya.
·         Ikan Bertulang Rawan
      Ikan bertulang rawan hiu, ikan pari, dan ikan todak. Hiu memiliki kerangka yang terbuat dari tulang rawan dan kulit yang ditutupi oleh bentukan gigi. Hiu termasuk ikan yang memiliki gerak kecepatan tinggi dan termasuk ikan predator ganas.
·         Ikan Bertulang Keras
      Ikan bertulang ikan memiliki kerangka yang terdiri dari tulang keras atau tulang sejati. Selain itu, ikan bertulang juga memiliki luar kerangka dalam bentuk sisik berbentuk datar yang menutupi tubuh. Kelompok ikan ini adalah sekelompok ikan terbesar.
b. Amfibi
            Amfibi merupakan kelompok hewan yang dapat hidup di air maupun di darat. Contoh hewan amfibi yaitu, katak, kodok, salamander. Amfibi bernapas dengan paru-paru dan kulitnya. Jenis amfibi yang hidup di darat harus menemukan air untuk dapat bertelur. Larva amfibi disebut kecebong. Kecebong mirip dengan ikan kecil dan hidup di air. Pada masa ini kecebong bernapas dengan insang. Amfibi merupakan hewan poikiloterm (berdarah dingin). Ordo dari Amfibi yaitu: Anura, Caudata, Gymnophiona.
c. Reptilia
            Reptil merupakan vertebrata pertama yang dapat beradaptasi di daerah kering. Reptil bersifat autotomi yaitu dapat memutuskan bagian tubuh tertentu jika dalam keadaan bahaya. Contoh, ular, buaya, alligator, kadal, kura-kura. Ordo dari reptile yaitu: Squamata, Crocodilia, Chelonia dan Rynchochepalia.
d. Aves
Nama lain dari Aves yaitu Burung. Memiliki bulu yang menutupi seluruh permukaan tubuh. Bulu burung terbagi atas filoplumae (sebagai sensoris), plumulae (sebagai isolator) dan plumae (untuk terbang). Burung merupakan hewan Homoiterm (berdarah panas). Burung memiliki Saccus pneumaticus (kantung hawa) yang berfungsi sebagai respirasi saat terbang, mengatur berat badan saat terbang, memperkeras suara dan membungkus organ dalam agar tidak dingin ketika terbang.
Kelas Aves memiliki 27 ordo diantaranya yaitu: Apterygiformes, Struthioniformes, Rheiformes, Casuarriiformes, Tinamiformes, Podicipediformes, Gaviiformes, Spheniscitormes, Procellariiformes, Pelecaniformes, Ciconiiformes, Anseriformes, Falconiformes, Galliformes, Gruiformes, Caradriiformes, Columbiformes, Psittaciformes, Cuculiformes, Strigiformes, Caprimulgiformes, Apodiformes, Trogoniformes, Coliiformes, Coraciiformmes, Piciformes dan Passeriformes.
e. Mammalia
Ciri utama dari mamalia adalah memiliki kelenjar susu, rambut (bukan bulu), bernapas dengan paru-paru, melahirkan, dan berdarah panas (homeiterm). Mammalia terbagi atas Mammalia bertelur (contohnya : platypus), Mammalia berkantung (contohnya : Kanguru, Koala) dan Mammalia berplasenta yang bersifat vivipar (melahirkan) (Contoh :kucing, anjing, harimau, hyena dll).
Klasifikasi Mamalia terdiri dari beberapa ordo:
  1. Monotremata (mamalia berparuh bebek), hewan ovivar. Contoh, Platypus
  2. Marsupilia (hewan berkantong), Contoh; kanguru
  3. Insectivora (hewan pemakan serangga). Contoh, landak
  4. Chiroptera (mamalia bersayap). Contoh, kelelawar
  5. Rodentia (hewan pengerat). Contoh, marmut
  6. Lagomorpha (golongan kelinci)
  7. Cetacea (golongan paus)
  8. Sirenia (sebangsa duyung)
  9. Carnivora (pemakan daging)
  10. Proboscidea (mamalia berbelalai)
  11. Perissodactila (berkuku gasal): zebra, badak
  12. Artiodactyla (berkuku genap): babi, unta, jerapah, domba
  13. Primata (derajat yang paling tinggi).

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Kingdom animalia adalah salah satu kingdom yang memiliki anggota yang paling banyak dan bervariasi. Secara garis besar kingdom animalia dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu golongan vertebrata (hewan bertulang belakang) dan golongan invertebrata (hewan tak bertulang belakang). Invertebrata terdiri dari filum Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan Echinodermata . Vertebrata merupakan hewan yang telah mempunyai tulang belakang yang dimasukkan dalam filum Chordata meliputi Chondrichthyes, Osteichthyes, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia.
3.2 Saran
Semoga dengan makalah yang berjudul “Kingdom Animalia” ini, pengetahuan kita tentang “Kingdom Animalia” makin mantap dan jelas, meskipun makalah ini jauhdari kata sempurna. Kamidari penyusunmengucapkan terima kasih banyak apa bila dapatmembantu menyempurnakan makalah ini. Semoga dengan ini ilmu kita lebih barrokah dan bermanfaat bagi kehidupansekarang ini, amin.

DAFTAR PUSTAKA
Fictor, Ferdinand. 2009. Praktis Belajar Biologi 1 untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Riana, Yani dkk.2009. Biologi 1 : Kelas X SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi : Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

 
Vidio Pembelajaran Klasifikasi Kingdom Animalia ( Neddy Ferdiansyah )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar